Jumat, 06 Januari 2012

Persediaan

INVENTORY
(Persediaan)

1)    Pengertian Persediaan
Persediaan menurut pernyataan standar akuntansi adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan, aktiva dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Pengertian persediaan ini sangat umum dan berlaku bagi persuahaan jasa, dagangn maupun manufaktur. Persediaan juga meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksioleh perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. Bagi perusahaan jasa persediaan meliputi biaya jasa seperti upah dan biaya personalia lainnya yang secara langsung menangani pemberian jasa, termasuk tenaga penyelia, overhead yang didistribusikan.
2)    Biaya Persediaan

Bagi perusahaan umumnya, persediaan sangat penting untuk dipertahankan baik bagi perusahaan dagang maupun manufaktur. Persediaan diperlukan dalam rangka menjaga stabilitas permintaan konsumen untuk penjualan, dan penjualan tentunya diperlukan untuk menghasilkan laba. Banyak biaya yang timbul dari pembentukan persediaan, yang kita sebut biaya persediaan seperti ;
a.      Biaya Penanganan, meliputi biaya perawatan, penyimpanan, asuransi, pajak property dan penyusutan.
b.      Biaya Pemesanan, meliputi biaya-biaya yang berkenan dengan penempatan dari pemrosesan pesanan kepada pemasok.
c.       Biaya Stockout, meliputi biaya kegagalan memenuhi biaya pelanggan, bagi perusahaan  produksi.

3)    Pengaruh Kesalahan Persediaan terhadap Laporan Keuangan
Pada bagian sebelumnya sudah kita katakana bahwa persediaan merupakan salah satu asset terpenting dalam sebuah perusahaan. Karena merupakan salah satu asset terpenting, maka pelaporan persediaan dalam laporan keuangan haruslah dilakukan dengan hati-hati. Kesalahan dalam penentuan dan penilaian persediaan membawa implikasi signifikan bagi kewajaran laporan keuangan. Setiap kesalahan dalam perhitungan persediaan akan mempengaruhi neraca maupun laporan laba rugi.
4)    Metode Penilaian Persediaan
Metode penilaian persediaan atau penentuan biaya dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti metode identifikasi khusus dan meted kronologi arus barang. Metode identifikasi khusus dilakukan dengan cara mengidentifikasi secara khusus atas fisik barang dagang yang dimiliki perusahaan. Dengan metode identifikasi tersebut, akan dapat dideteksi harga barang yang mana yang terjual dan mana yang masih tersisa. Metode yang paling mungkin dan banyak digunakan dalam praktiknya adalah metode kronologi arus barang. Metode kronologi arus barang tersebut adalah :
a.      Metode Pertama Masuk-Pertama Keluar (FIFO)
b.      Metode Terakhir Masuk-Pertama Keluar (LIFO)
c.       Metode Biaya Rata-Rata (Average)

5)    Metode Penilaian Persediaan menurut Sistem Persediaan Perpetual
Pada bab sebelumnya tentang akuntansi perusahaan dagang, telah diketahui bahwa dalam sistem persediaan perpetual, semua pembelian dan penjualan barang dagang dicatat dengan cara menggunakan stock card atau kartu persediaan. Dengan kartu persediaan juga didapat mengetahui kedaan persediaan daam sistem perpetual, maka ada 2 proses yang harus dilakukan yaitu proses pencatatan atau penjurnalan dalam catatan akuntansi dan proses pencatatan kedalam kartu persediaan.
6)    Metode Pertama-Masuk-Pertama-Keluar (FIFO)
Sebagian besar perusahaan menjual barang sesuai dengan urutan pembeliannya, di mana barang yang dibeli lebih dahulu, maka akan dijual lebih dahulu dan seterusnya. Hal ini terutama untuk barang yang tidak tahan lama dan produk-produk yang modelnya cepat berubah. Jadi metode FIFO dapat dikatakan konsisten dengan arus fisik atau pergerakan barang dagang. Sejauh ini hal ini benar, metode FIFO memberikan hasl-hasil yang sama dengan yang diperoleh melalui identifikasi biaya khusus setiap item yang dijual dan ada dalam persediaan. Dengan menggunakan metode FIFO, biaya dimasukkan dalam harga pokok penjualan sesuai dengan urutan terjadinya.
7)    Metode Terakhir-Masuk-Terakhir-Keluar (LIFO)
Metode terakhir masuk pertama keluar merupakan metode penilaian persediaan yang digunakan dalam akuntansi selain metode lainnya. metode ini menganut prinsip bahwa barang yang terakhir masuk, maka pertama pula keluar atau dalam kata lain barang yang pertama masuk, maka terakhir dijual. Produk yang kualitasnya semakinlama disimpan maka semakin bagus, tentu akan cocok menggunakn metode ini.
8)    Metode Biaya Rata-Rata (Average)
Metode rata-rata digunakan dalam sistem persediaan perpetual, biaya rata-rata per unit untuk masing-masing item dihitung setiap kali pembelian dilakukan. Biaya rata-rata per unit dihitung dengan cara menjumlahkan unit yang dibeli dengan unit saldo, dan total biaya pembelian dengan total biaya saldo. Pengrata-rataan ini dinamakan dnegan rata-rata bergerak (moving average). Cara lain untuk mendapatkan biaya rata-rata per unit tentu bisa dilakukan, asal saja cara perhitungannya dilakukan dengan konsisten.
9)    Metode Penilaian Persediaan menurut Sistem Persediaan Periodikal
Sistem periodikal berbeda banyak dengan sistem perpetual terkait dnegan proses pencatatannya. Jika perusahaan menggunakan sistem perodik pada saat terjadi penjualan, maka hanya pendapatan saja yang dicatat. Tidak ada ayat jurnal penjualan untuk mencatat harga pokok penjualan. Bagi perusahaan yang menggunakan sistem periodic, harga pokok penjualan selama periode tertentu dilaporkan dalm seksi tersendiri pada laporan laba rugi.


0 comments:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

About Selly

Foto Saya
Selly Rumondor
Simple Girl, Good Person, Cute, Photogenic, Camera Face, Lovely.. Gw akan baik sama kalian, kalau kalian mau menghargai gw sebagai teman atau teman terdekat..!!
Lihat profil lengkapku

Followers

Blogger. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Time Zone

Twitter

Yahoo! Koprol

Plurk